Langsung ke konten utama

Esai untuk Sheila On 7 Terlalu Singkat

Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

      Itu adalah pembuka dariku, sebuah untaian penuh makna dari Ibu Sud.

Untaian rasa yang kuselipkan
Semoga mampu tuk meluluhkan
Hati pemilik senyum itu

Berbagai cara akan kucoba
Agar aku takkan kehilangan
Pandangan dari senyum itu...
Dan di saat ku katakan; 'jadi kekasihku'
Akan membuat kau jauh lebih hebat...

Percaya padaku
Percaya padaku
Jiwaku untukmu
Hidup terlalu singkat
Untuk kamu lewatkan
Tanpa mencoba cintaku

Dan di saat ku katakan; 'jadi kekasihku'
Akan membuat kau jauh lebih hebat...

Percaya padaku
Percaya padaku
Jiwaku untukmu
Hidup terlalu singkat
Untuk kamu lewatkan
Tanpa mencoba cintaku

     Cuma segitu lirik yang ditulis oleh bang Eross. Tapi walau singkat, maknanya sungguh nikmat. Walau begitu, aku nggak mungkin kalau harus menjalankan apa yang termaksud dalam lagu tersebut. Tapi, di lubuk hati terdalam, sungguh penasaran ingin mencoba. Oleh karena pikiran yang penuh harga diri dan kecemasan, membuatku segera mengurungkan hasrat menggebuku tadi. Percaya padaku, aku cuma berimajinasi tanpa rasa ingin mengilhami. Sebagai kawula muda, tentu saja perasaan dan pikiran tentang ketidakjelasan hubungan menjadi sangat dominan. Masa indah dan mencekam. Udah lah... aku bahas saja setiap bait lirik dari Sheila On 7 berjudul; "Terlalu singkat"...

     Gambar yang sangat cantik ya... yang merah untuk pria, dan si putih manifestasi wanita. Pria berduri, wanita suci. Pria berani, wanita mengilhami. Begitulah pokoknya,...


Untaian rasa yang kuselipkan
Semoga mampu 'tuk meluluhkan
Hati pemilik senyum itu...

    Pertama dimulai dengan kalimat harapan. Harus diakui bahwa tanpa harapan, pikiran nggak akan berani memerintahkan si panca indera untuk mengeksekusi. Harapan adalah imajinasi, alhasil kita boleh mengharap apapun tanpa batas, layaknya imajinasi. Seperti harapan mas Minke untuk suatu saat sekiranya bisa meluluhkan hati Sri Ratu Wilhelmina. Sayangnya gagal, hidup terlalu singkat, untuk kamu lewatkan, tanpa mencoba khayalan. Pertama, katakan sesuatu yang susah payah kau untai, caraku menjelaskan kok nggak menarik bener sih, nah gini aja... pertama kamu ajak ngobrol si doi, dalam obrolan yang fleksibel itu, selipkan sesuatu yang mampu membuat si doi mengerti maksud utamamu! Tapi mana bisa, pria mah biasanya cuma tong kosong, kecuali aku. Perempuan sedunia akan menyesal jika tak mau mencoba cintaku. Nah begitu...

Berbagai cara akan kucoba
Agar aku takkan kehilangan
Pandangan dari senyum itu...
Dan di saat ku katakan; 'jadi kekasihku'
Akan membuat kau jauh lebih hebat...

      Sudahkah kalian mencoba berbagai cara? Jangan terlalu banyak, nanti kita disangka psikopat. Paling pas menggunakan cara yang elegan guna memikat, kalau masih belum terpikat, harus tetap kuat. Maju terus pantang mundur, tapi mundur aja kalau si doi udah maju menuju pria baru. Sebagai sesama pria, kita harus menjunjung persaudaraan kita, jangan bersitegang hanya untuk satu wanita. Tapi kalau wanita itu idaman, tak ada salahnya mencoba sedikit berjuang, coba saja katakan; 'jadilah kekasihku!' Nah, begitu... mitosnya, kaum hawa itu lumayan sulit menolak pria yang berani mengungkapkan rasa, coba aja kalau nggak percaya. Bahkan aku sering membaca curahan cinta para wanita, kata mereka; 'siapa cepat, dan aku siap, dia dapat.' Aku jadi makin sok tau gini, pasti kharismaku di hadapan cewek makin terkikis.... nasib dah, nggak masalah.

Percaya padaku
Percaya padaku
Jiwaku untukmu
Hidup terlalu singkat
Untuk kamu lewatkan
Tanpa mencoba cintaku

      Kalau penutup dari bang Eross sangat memukau. Aku sangat menghormati beliau sebagai seorang pria sejati. Setelah pengungkapan rasa yang begitu bertanggungjawab, maka ditutup dengan sebuah penegasan khas kaum adam. Cewek mana yang nggak luluh kalau udah dibeginikan? Cewek Manado? Pasti luluh! Cewek Palu? Luruh selalu! Cewek negeri Parahyangan? Nggak mungkin nggak akan terkesan! Pada dasarnya, aku ini pria.... untuk itu aku sebenarnya nggak begitu berani membicarakan pola pikir wanita. Oleh karena jiwa wanita yang sangat lembut, sangat penting untuk kita jaga, kalau wanita udah marah dan kecewa, siapa yang mampu mengalahkannya? Kita harus bertekuk lutut dihadapannya seraya berkata; 'Percaya padaku, aku tak akan mengulanginya!'

     Waduh, tampaknya aku lumayan juga kala membahas topik mesra khas kawula muda. Walau aslinya aku malu setengah mati. Tapi dewi Sri telah membuat diriku makin bergairah mengulas dirimu, diri kalian, dan diriku. Hidup terlalu singkat, untuk kamu lewatkan, tanpa mencoba cintaku...

Penutupnya begitu, sawangsulna...
Percaya padaku, tafsirkan cinta dengan ilmu dan pengalaman. Supaya hidup makin berkesan, bukan jalan tanpa anggukan.

Nah, saatnya makan! Sawangsulna...

The Introvert
Aku kurang yakin bahwa namaku ini Ridwan, tapi aku dipanggil dengan nama itu. Aku pria, tapi aku memiliki cita rasa wanita. Aku kurang normal, tapi aku yakin tidak gila. Aku hidup, tapi aku tak bernafas dengan hasratku. Gimana ini...?

Komentar