Langsung ke konten utama

Lirik Lagu Sahabat Jadi Cinta Zigaz

Bulan terdampar di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Kudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah nafas yang tak bisa rusak
Persahabatan berubah jadi cinta

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan


     Sebuah lagu pop rasa rock, ya jelas pas dengan apa yang aku inginkan. Aslinya dalam sebuah lagu, rasa paling tepat adalah rasa pop. Tetapi jika hanya pop maka seolah pikiran si pendengar nggak berkembang biak. Harus ada genre pejantannya dalam hal ini, yaitu rock. Kombinasi keduanya akan terasa sangat nikmat dan menyayat. Tercatat dalam ingatanku tentang sebuah lagu dari Zigaz, aku pertama dengar waktu sekolah dasar. Saat itu lagu-lagu Indonesia sangat mempesona. Dengan lirik yang kaya akan nilai seninya, aransemen yang menusuk telinga, dan para anggotanya yang muda penuh gairah seni bertalenta. Itu kalau aku ingat lagi, rasanya waktu itu adalah waktu yang seharusnya jalan di tempat. Satu lagu yang dibawakan oleh Zigaz berjudul Sahabat Jadi Cinta menjadi yang aku pilih kali ini. Tadinya aku ingin ambil miliknya Letto, tapi karena kesan letto yang kayaknya mistis dan sadis, aku batalkan jadinya.

     Kalau kita perhatikan, bagaimana pola sebuah metamorfosis, kita akan tau bahwa ternyata semua nggak langsung begitu saja, pun dengan rasa cinta. Tumbuh berkembang seiring manisnya kebersamaan, dan semoga berbuah menjadi kasih sayang. Ungkapan kasih sayang itu nggak sepele, ada banyak syarat ketentuan yang musti di sandingkan. Anak muda saat ini mana ada yang paham. Kita memberikan rasa sayang oleh karena kita sayang, bukan memberi karena ingin disayang. Dan kita memberi rasa sayang bukan karena supaya kita dikasih, karena memang kita sayang. Rasa sayang adalah bentuk perlindungan yang paling tenteram. Pertanyaannya sangat rumit, bagaimana bentuk dari sayang?


Bulan terdampar di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang

     Apakah simbol alam dari cinta? Tak lain tak bukan adalah si bulan. Siapa saja yang memandang bulan, tenteramlah mereka punya jiwa, pun imajinasi pikiran, walau malam tengah gelap mencekam. Apa yang ditunggu kala datang malam? Ada juga bintang yang berkelip bersahutan, tapi rasanya bosan kalau terus-terusan pandangi si bintang. Karena bentuk bintang ya cuma begitu saja, sejak dahulu ya begitu. Beda dengan bulan, tiap malam datang dia berubah, bahkan di saat tertentu si bulan menunjukkan sesuatu yang spesial dan nggak mungkin orang mau melewatkan. Dalam hubungan, jadilah seperti pola bulan. Nggak seru jika hubungan cuma berjalan begini dan begini terus, harus diselingi dengan begitunya, dan saat begituannya harus juga kadang diberikan sesuatu yang spesial. Nggak jelas aku nulis apa ini. Tapi memang inilah fungsi hubungan, yaitu melihat setiap detail perubahan demi mencapai kesempurnaan hubungan, yaitu penerimaan akan ketidakpastian manusia.

     Masa muda adalah masa paling gelap menakutkan lagi meradang. Kasih sayang orang yang mengasuh melahirkan sudah tak lagi nyaman, teman seperjuangan hilang ditelan lingkungan, sedang akal pikiran cuma jalan tanpa tahu tujuan. Selalu berandai pada apa yang nggak mungkin bisa dijalankan, terbentuklah hubungan yang tanpa tujuan. Mata kala muda punya banyak cerita, melihat banyak yang disuka, dilihat banyak yang tergoda terpesona. Semoga hatinya tetap terang, hingga melihat hasrat cinta yang sedikit tidak terlarang. Oleh karena cinta adalah cahaya kala muda, yang condong mendorong pada murka.

     Mantep ya penjelasan ku hanya untuk si bulan di pelataran malam. Tahukah kiranya aku merasa nyaman, sudah barang tentu aku keluar tiap malam. Oleh karena hasrat yang terlarang, aku tak ingin kerasukan setan kala malam. Karena setan di waktu malam adalah yang paling galak, mereka merusak dan tak jarang mereka menginjak-injak. Siapa yang ingin diajak?


Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

     Bermula dari situ. Rasa suka itu telah menjerumuskan ku pada jurang keabadian hidup. Apakah cinta berasal dari perasaan? Atau rasa penasaran? Pertama aku kira nggak akan begini, akan seperti yang lainnya. Ternyata penguasa jagad diri adalah si batin. Cuma bisa membatin, dan sudah tak bisa dipungkiri bahwa siksaan sebenarnya yang paling ditakuti manusia adalah siksaan batin ini. Tiap hari berganti, berputar dirimu menusuk mengiris batinku dengan belati cintamu. Nggak tajam namun aku tak bisa tak gemetaran, oleh terakhir kau panah batin tersiksaku dengan cahaya matamu yang menggoda waktu itu. Walau aku sejak saat itu sudah mati lemas, tapi nahas karena aku masih terus menggebu bernafas. Menahan bibir yang terus ingin berucap, lidah mendorong tak kuat, pikiran membawanya pada mimpi di kala tidur siang dan malam. Bawalah aku pada apapun yang kau inginkan. Jerumuskan sampai aku nggak bisa lagi teriak lantang, silahkan kau makan demi dirimu yang terus mengejar tumbuh kembang. Bukan, aku cuma penasaran seandainya aku kamu telan, maka aku bisa mengawasimu dari dalam, guna melihat dan menemani mu kala Ramadhan.


     Aku tak ingin sekali pun mencintaimu lagi, aku ingin menjagamu tetap hidup dengan kasih sayang yang aku hidangkan. Oleh karena aku ini pria terhormat. Kumat...

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

     Hatiku boleh saja dikuasai cinta. Walau aku ingin tunjukimu pada cahaya sayang, dengan kedua mataku yang buram akan kehidupan. Hal terlarang adalah mengucapkan apa-apa yang dirasa tak menyiratkan rasa sayang. Karena keberhasilan cinta berawal dari yang tersirat, tetaplah melarat dalam hal yang tersurat. Aku yakin kau tidak akan kuat. Gawat, ini sudah masuk bahasan gawat darurat. Aku tak ingin masuk fase ini, nggak kuat. Walau aslinya aku tak ingin berhenti, tapi aku bukan pria suratan dari eyang. Cuma pemuda yang berusaha tegar di tengah hujatan kepastian. Karena rasa sayangku melebihi surat cinta kiriman si dia. Aku punya mata-mata yang siap mengantarkan aku punya rasa. Cuma harga sewanya nggak pernah aku kira murahnya. Dia ingin menukar surat kirimanku dengan cinta?

Kudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah nafas yang tak bisa rusak
Persahabatan berubah jadi cinta

     Pondasi persahabatan adalah rasa tertarik dan suka. Salah memilih sahabat akan niscaya tersesat. Dan persahabatan juga termasuk hal yang keramat. Persahabatan memiliki rasa yang sanggup merambat. Gelombang rambatannya sangat cepat dan kuat. Tak ada yang tak bisa terikat, kecuali rasa suka yang sangat kuat. Aku tak lebih cuma ingin bersamamu, guna menemani masa kelam mudaku, sambil menunggu yang katanya adalah kloning istimewa ku. Cuma itu. Kini aku mulai sedikit merasakan bahwa dirimu adalah bentuk terpendam ku. Semoga aku bisa merasukimu, kita bersama joget ria makan segalanya yang ada, melunakkan segala yang keras membara, tak ada yang mampu menggores apalagi menitikkan luka. Hingga Tuhan yang memisahkan kita nantinya, dengan cara yang teramat bahagia, kau kembali di pendam, dan aku hilang dimakan kehidupan. Nggak lagi mampu menelan air, cuma diam menunggu giliran. Gumaman yang paling berkesan dalam sebuah hubungan adalah mengenai perpisahan. Perhatian ku yang paling menyenangkan adalah bahwa yang duluan hilang adalah yang paling tinggi rasa sayang dan kasihnya. Maka berusahalah untuk tak menggapai rasa sayang jika tak ingin duluan. Tapi yang dibelakangkan juga nggak kalah menyakitkan, dia dituntut untuk lebih lagi dalam hal kasih sayang. Karena untuk kembali bersatu dengan yang sudah lebih dulu pulang, dibutuhkan keseimbangan. Itulah kasih sayang yang aku ingin capai dan tunjukkan. Tapi perlu diketahui bahwa semua yang berbau kasih sayang adalah tersirat.

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

     Takdir itu berawal dari ketidaksengajaan yang disengaja oleh Tuhan. Karena bagi Tuhan, tidak ada yang tidak sengaja. Sedang di sisi manusia, memiliki sifat sengaja dan tak sengaja. Dalam kasus rasa antar lawan jenis, aku kira bahasan menariknya ada pada awalan yang terasa tak sengaja. Tapi bagi Tuhan, sekali lagi bahwa itu disengaja. Jadi, nggak ada cobaan untuk persahabatan, yang ada cuma proses lanjutan dari kisah cinta dalam ruang persahabatan. Dalam persahabatan ada jarak rasa dan aturan khusus dalam hasrat cinta. Apa-apa harus tersurat kalau dalam persababatan. Nah, kala udah masuk fase cinta, aku pun tak paham pula sepenuhnya. Ada rasa menggebu ingin bersatu, karena aku merasakan bahwa dirimu adalah aku yang sejati. Entah rasamu terhadapku begini juga atau nggak, aku nggak berani menginterogasi. Dalam hal ini aku cuma berharap akan lahir kesengajaan berikutnya dari Tuhan. Demi mencapai aku punya tujuan, maka yang layak aku perjuangkan adalah menyiapkan wadah yang ideal tapi kesannya nggak rasional, demi menyambut masuknya dirimu ke dalam diriku yang merupakan jasad kosong tanpa kasih dan sayang. Karena keberhasilan cinta berawal dari kerelaan dari keduanya untuk saling merasuki. Apakah dirimu siap aku masuki dan menjelma menjadi diriku demi menjadi dirimu yang sejati?


Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

     Tadi udah aku uraikan yang ini ya, jadi kali ini coba kita ingat lagi apakah ada yang nggak berpasangan dalam dunia yang disengaja oleh Tuhan ini? Karena semua adalah tentang keseimbangan, rasa sayang yang juga berubah berkesinambungan. Dan diakhiri dengan perpisahan yang membahagiakan lagi meninggalkan hasrat perjuangan. Paham nggak tentang apa yang aku jelaskan?

Terakhir ada pidato berkesan dari bung Tomo pada 10 November 1945. Karena cinta juga adalah pengorbanan. Kita mau berkorban oleh karena rasa sayang, walau akan ada yang hilang, itu bukan satu kendala yang perlu ditakutkan. Pengorbanan akan mengikat rasa setia dan kepedulian. Tetapi orang peduli tidak sepenuhnya sayang, walau untuk menunjukkan rasa sayang bisa juga dengan cara menghidangkan kepedulian. Karena semua hal adalah paradoks, mewujudkan sebuah keseimbangan menjadi sesuatu yang diidamkan.

Saat kita bersatu dalam balutan kasih sayang, akankah kita berjalan ke depan dengan penuh keseimbangan?


‘Bismillahhirrohmanirrohim... Merdeka!!!

Saudara-saudara rakyat jelata, di seluruh Indonesia, terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui, bahwa hari ini, tentara Inggris telah menyebarken, pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibken untuk dalam waktu yang mereka tentuken, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang. Mereka telah minta, supaya kita dateng kepada mereka itu, dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta, supaya kita semua dateng pada mereka itu, dengan membawa bendera putih, tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara, di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau, kita sekalian telah menunjukken, bahwa rakyat Indonesia di Surabaya. Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing, dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung, telah menunjukken satu pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah menunjukken satu kekuatan, sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara, dengan mendatengken Presiden, dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini, maka kita tunduk untuk memberhentiken pertempuran. Tetapi pada masa itu, mereka telah memperkuat diri. Dan setelah kuat, sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya, ingin mendengarken jawaban rakyat Indonesia, ingin mendengarken jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Dengarkenlah ini, tentara Inggris!!! Ini jawaban kita!!! ini jawaban rakyat Surabaya!!! Ini jawaban pemuda Indonesia!!! kepada kau sekalian!!!

Hei tentara Inggris!!! Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu, kau menyuruh kita mengangkat tangan dateng kepadamu, kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahken kepadamu. Tuntutan itu, walaupun kita tahu, bahwa kau sekalian akan mengancam kita, untuk menggempur kita dengan seluruh kekuatan yang ada, tetapi inilah jawaban kita. Selama banteng-banteng Indonesia, masih mempunyai darah merah!!! Yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih!!! Maka selama itu, tidak aken kita mau menyerah kepada siapapun juga!!!.

 Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah!!! keadaan genting. Tetapi saya peringatken sekali lagi, jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itu. Kita tunjukken bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin Merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak Merdeka!!! Semboyan kita tetap, Merdeka atau Mati!.

 Dan kita yakin saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Merdeka!!!.

The Introvert
Aku kurang yakin bahwa namaku ini Ridwan, tapi aku dipanggil dengan nama itu. Aku pria, tapi aku memiliki cita rasa wanita. Aku kurang normal, tapi aku yakin tidak gila. Aku hidup, tapi aku tak bernafas dengan hasratku. Gimana ini...?

Komentar