Langsung ke konten utama

Nah, ini baru karyaku

Sabar, aku duduk di sini sebenarnya sedang bertugas
Mencoba segala hal yang sepakat dinyatakan berkelas
Guna memupus rasa malas, membakar hati yang keras
Lantunan Muadzin khas, yang terdengar memelas
Oleh agama yang tercekik kehabisan nafas
dan aku yang terus tertidur pulas

Ramadhan, bulan ramai makanan
Saling sahut sahutan, menamatkan Qur'an
Aku suka puji pujian, dari para anak sekolahan
tentu saja, suara menggoda para gadis di siang terlarang.
Membuat pikiran melayang, siapakah dia gerangan?

Sayang, aku lebih peduli kendurenan di akhir ramadhan.
Menikmati ramadhan, aku terlupakan.

Lalu hari raya! Suasana yang selalu membuatku tertekan
Orang orangan yang menanyai hal privasi
Jajan jajan yang masuk perut dan melukai
Tawaran sana sini yang berakhir menyayat hati
Ya ampun, inikah hakekat duniawi?

Mendengar ucapan nasehat, demi tercapai akhirat
Duniawiku haruslah lekas tamat
Demi seseorang yang nantinya membuat aku kuat
Taat dan limpahan berkat, kita dapat
Semoga belum terlambat
Aku sudah tak kuat
Sadarlah diriku, kamu itu melarat, perlu segera dirawat

Di akhir hayat, apakah mereka tau?
Katanya, manusia dinilai dari perilaku

Aku mau mempelajari berbagai banyak ilmu
Membicarakan semuanya denganmu


Aku kurang yakin bahwa namaku ini Ridwan, tapi aku dipanggil dengan nama itu. Aku pria, tapi aku memiliki cita rasa wanita. Aku kurang normal, tapi aku yakin tidak gila. Aku hidup, tapi aku tak bernafas dengan hasratku. Gimana ini...?

Komentar