Langsung ke konten utama

Makhluk Tercinta

     Tidak ada sesuatupun yang Dia kerjakan adalah sia sia. Dia Maha Penyayang dengan kasih sayang-Nya yang sangat luas. Segala yang Dia lakukan di dalamnya merupakan wujud dari kelembutan dan kasih-Nya. Banyak hal yang layak dipersiapkan dalam rangka kembali kepada-Nya. Walau kadang aku berpikir tentang kehendak-Nya, banyak juga yang berpikir dan berharap kehendak baik menimpanya. Sebuah anugerah yang paling aku dambakan juga.

     Di masa muda yang gerah seperti saat ini aku alami, ditambah zaman yang Dia tentukan hari ini, membuat diri ini makin lemah. Terlebih naluri kemanusiaan yang begitu sangat kuat juga. Alhasil, hanya mampu berharap bahwa semoga apa yang segala aku lakukan tidaklah aku niatkan betul. Jikalau nafsu adalah hal yang alamiah, udah jelas bahwa nafsu adalah musuh yang terlalu kuat untuk dijinakkan. Walau si nafsu itu aku anggap musuh paling kurang kerjaan, nyatanya aku tiap hari bermain mesra dengannya. Bahkan dia malah lebih antusias padaku, ya ampun kadang aku nggak tega kalau harus membunuhnya. Walau aku sering dapat nasehat bahwa si nafsu itu adalah musuh dalam selimut juga sih, apakah arti dari ungkapan, 'musuh dalam selimut' coba. Kan nggak jelas

     Ia juga berkata, meskipun alam ini fana, namun ia telah menyiapkan segala hal yang mengantarkan kepada alam abadi. Meski ia bersifat sementara, namun melahirkan sejumlah buah yang bersifat abadi, serta memunculkan berbagai manifestasi dari nama nama-Nya yang Mulia dan Kekal. Meskipun kenikmatannya sedikit dan penderitaannya banyak, namun kemurahan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang serta karunia-Nya merupakan kenikmatan hakiki yang tak akan lenyap.

     Berbicara tentang kenikmatan, aku hanya terpikir satu hal, yaitu tentang bagaimana diriku masih bisa bernafas sehat saat ini. Kadang heran juga, ketika aku diberi rasa sakit badan, mengapa diriku makin tebal Iman? Tetapi takut mati juga. Padahal keimanan tertinggi adalah pertemuan dengan-Nya. Ada lagi pula, tentang cinta antar lawan jenis, ya ampun mengapa Dia menciptakan sesosok makhluk yang sepakat dilabeli sebagai wanita? Jikalau ciptaan-Mu begitu anggun dan mempesona nan menenangkan, aku pun ingin sangat ketenteraman bersama-Mu kelak. Tetapi kalau berharap kelak, aku akan sangat sengsara saat ini. Semoga potensi cinta yang Engkau anugerahkan padaku dengan tak terhingga ini tidak ternodai oleh nafsu amarah yang sangat buruk. Jahat dan sangat membahayakan bukan?

     Ada sebuah kalimat yang sangat cantik, "Cinta tidak tergantung pada kehendak dan ikhtiar kita, tetapi karena tuntutan fitrah kita sebagai makhluk pencinta."

     Sampai aku pun belum mengerti, mengapa saat ini diriku begitu sangat mencintai wanita, mereka sangatlah lugu dan mempesona. Jikalau ada kesempatan, aku hanya ingin tanya sederhana pada mereka, begini ; "Seberapa penting kah tugasmu, hingga Dia menciptakan mu seperti ini?"

Tamat aja udah. Gak kuat lama lama.
Aku kurang yakin bahwa namaku ini Ridwan, tapi aku dipanggil dengan nama itu. Aku pria, tapi aku memiliki cita rasa wanita. Aku kurang normal, tapi aku yakin tidak gila. Aku hidup, tapi aku tak bernafas dengan hasratku. Gimana ini...?

Komentar