Langsung ke konten utama

Makna lagu Laskar Pelangi


Kami para introvert memiliki pandangan lain akan sesuatu. Kami keras kepala dengan itu, karena kami tahu bahwa itulah yang membuat kami bahagia.

Pembukaan : Kalah untuk Menang


       Selangit ide yang membuat diriku bangun, oleh karena sebuah novel karya saudara kita; Andrea Hirata. Beliau ini orang kelahiran pulau Belitung, saat beliau menulis mahakaryanya, memang saat itu pulau Belitung tengah booming timah. Sekarang mah tinggal kenangan. Dulu banyak yang merantau untuk mendongkrak perekonomian dengan cara mengekploitasi timah di kampung kak Andrea Hirata. Tapi, aku tak lagi membahas masalah timah ataupun kak Andrea Hirata.

       Pasti kita kenal dan hapal dengan sebuah film sederhana yang bersumber dari novel Laskar Pelangi. Pernah menjadi film yang paling banyak ditonton di negeri kita. Dan sayangnya, aku juga tak ingin membahas filmnya. Ada yang bilang bahwa si penguasa soundtrack film adalah Melly Goeslaw. Itu benar, tapi grup band Nidji menjadi prioritas dalam mengisi soundtrack film laskar pelangi. Nah... inilah yang akan aku sajikan di sini, aku akan menyelami dasar soundtrack ini. Tentu menurut pikiranku sendiri, tidak boleh ada kritikan apalagi saran.

       Pertama, aku sajikan liriknya terlebih dahulu. Si Nidji tampaknya juga memilih Laskar Pelangi sebagai judulnya.

Bahwa sesungguhnya : Watak dan Pikiran


mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya

laskar pelangi
takkan terikat waktu

bebaskan mimpimu di angkasa
warnai bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia...
selamanya

cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita...

laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi...

o! menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia...

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia...
selamanya

       Nah... itu tadi liriknya, sederhana seperti tampilan filmnya. Pertama, di mulai dari mimpi, di sini bukan berarti mimpi di siang bolong. Maksudnya adalah hasrat, ada dari kalian yang hidup tanpa punya hasrat? Kalau ada, berarti tak akan bisa menaklukkan dunia. Pada filmnya, setiap tokoh punya hasrat yang sangat tinggi! Dan uniknya, tidak ada tokoh yang hasratnya sama satu sama lainnya. Apakah mereka punya pandangan sendiri guna menaklukkan dunia? Entah, aku sendiri berhasrat pada uang. Dan akupun berlari tanpa lelah untuk meraihnya, seperti layaknya si Lintang yang tak pernah lelah. Ada banyak cara untuk menaklukkan dunia. Kuncinya ada pada hasrat, dan pintunya adalah tekad. Ada hasrat tapi nihil tekad... ini sering melanda kami kaum introvert, ras pengkhayal akut! Sedang tekad berkobar, tapi hasrat meredup... pasti hasil tak maksimal. Tapi lumayanlah berhasil. Memang, aksi lebih diutamakan ketimbang mimpi.

       Nah... selanjutnya si Nidji mengajarkan kita untuk membentuk mimpi kita menjadi falsafah. Tekad itu sifatnya tak permanen, saat si tekad melemah, saat itulah kita mendongak ke angkasa, tatap apa yang dahulu pernah kau gantung di sana. Sinarnya akan tetap terlihat, itulah daya untuk si tekad. Lalu, saat tekad berkobar dan membakar seisi dunia, lalu hasilnya tak optimal, kubur saja si hasrat. Ini supaya kita bisa sadar bahwa dunia memang beda dengan angkasa. Rasakan bahwa saat kita di sokong oleh sebuah hasrat, kita seakan punya sayap. Tapi saat kita dipeluk tekad, kita tau bahwa kenikmatan dan kehangatan hidup hanya bisa di rasakan di dunia. Paham kagak apa yang aku bahas di sini. Begini... menjalani sebuah mimpi adalah hal yang sangat membahagiakan, terlepas apapun hasil akhirnya. Sedang menyusun mimpi hanya digunakan sebagai alatnya.

Hak segala bangsa : Diam dan bernafas


       Nah... ini yang menarik, hidup kadang tak adil, tapi cinta lengkapi kita. Aku tak bisa mengapresiasi seni yang lahir dari cinta, karena cinta itu hanya butuh di tuntun. Tapi, kenapa tidak si cinta saja yang menuntun kita? Kagak! Cinta itu kita yang menuntun, saat ada ketidakadilan, kita tuntun si cinta ke sana. Pertanyaannya, bagaimana cinta bisa lahir. Jawabannya kata si Nidji, hanya perlu menari dan tertawa! Aku juga setuju, cinta itu butuh jiwa yang suci.

       Teruslah berlari tanpa lelah, dan menari serta tertawalah di bawah bintang angkasa. Karena kita diciptakan untuk mengejar sesuatu, cuma kadang kita lupa menari dan tertawa pada hasil akhirnya. Itulah yang menghambat si cinta untuk masuk.

       Cukup demikian dariku, sekian dan terima kasih.

The Introvert
Aku kurang yakin bahwa namaku ini Ridwan, tapi aku dipanggil dengan nama itu. Aku pria, tapi aku memiliki cita rasa wanita. Aku kurang normal, tapi aku yakin tidak gila. Aku hidup, tapi aku tak bernafas dengan hasratku. Gimana ini...?

Komentar