Langsung ke konten utama

Gak enaknya jadi Manusia

     Padahal, yang mengawasi dan membalas segala tindak ucapan kita bukanlah manusia, terlanjur apa mau dikata, yang penting jangan ajak aku ikut ambil bagian. Manusia itu punya mata, dan itu kedua bola sangat sensitif dan gak bernilai seni sama sekali.

     Manusia adalah makhluk yang selalu ingin tenar. Bahkan di alam kubur saja, nama harus tetap terkenang. Segala apa yang kita lakukan, atau bicarakan, harus oke di mata dan pikiran orang lain. Sungguh mulia ya tujuan manusia ini. Terserah dengan semua itu, lagian udah begini sejak dulu, ya setidaknya gak berlebihan udah.

     Hidup itu penuh teka teki, kata para sesepuh. Apakah arti hidup bagi seekor kupu-kupu? Apa hubungan kupu-kupu dan tanda-tanda? Dengan hidup yang begitu mistis, nampak aku kurang segenap pengetahuan, bahkan untuk memperkirakan bentuk kejadian yang cuma sedetik ke depan.

     Jikalau ada kupu-kupu cantik masuk rumah, belum tentu tamu itu orang baik-baik. Barangkali dia membawa sial. Menurut penuturan para sesepuh, kupu-kupu bisa dinilai dari warna dan cara terbangnya. Adakah kupu-kupu yang warnanya buruk lalu terbang seperti tak punya arah tujuan? Hidup sangatlah tidak ilmiah jika latar teorinya adalah seekor kupu-kupu. Adakah hidup itu ilmiah?

      Aku sendiri tak begitu yakin dan mengerti. Bagaimana seseorang bisa begitu yakin akan sesuatu tanpa dasar dan pola yang jelas. Tetapi ada yang lebih mengganggu pikiranku, yaitu Kemungkinan. Jikalau hidup adalah teka-teki, maka dasarnya adalah kemungkinan. Dan lebih parah lagi, ada yang namanya keberuntungan. Alhasil, hal inilah yang memperkuat posisi si kemungkinan. Ada kemungkinan dan juga ada keberuntungan. Sampai hari ini, mendapat keberuntungan adalah yang aku alami, padahal segala yang aku lakukan adalah menuju pada tercapainya kemungkinan.

     Masa lalu itu seperti seseorang yang udah kita kenal, begitupun dengan masa depan. Aslinya aku paling males kalau bahas masalah waktu, kemarin ataupun esok itu gak terlalu suka diungkit manusia aslinya. Tetapi nyatanya manusia adalah makhluk paling percaya diri. Jadinya begitu. Tetapi bisa juga masa depan itu seperti seseorang yang belum kita kenal. Bagaimana caraku bergaul sama seseorang yang belum ku kenal, dengan yang udah kenal aja kelabakan. Sedang menurut para sesepuh, banyak orang yang tadinya tidak kita kenal, menjadi seseorang yang berperan penting dalam hidup kita. Jika hidup adalah teka teki, maka si kemungkinan tidak lain adalah keberuntungan.

     Walau hidup itu kadang ada polanya, namun hidup ini lebih sering nya tidak terduga. Waktu yang sekarang adalah seperti berada dalam suasana yang asing. Antara menengok kawan lama di belakang, atau menyambut kawan penuh kemungkinan di hadapan. Angin menderu menerbangkan daun-daun yang berguguran.

     Jika detak jantung manusia adalah kemungkinan, sudah wajar jika diriku sering heran dengan kehidupan.
Aku kurang yakin bahwa namaku ini Ridwan, tapi aku dipanggil dengan nama itu. Aku pria, tapi aku memiliki cita rasa wanita. Aku kurang normal, tapi aku yakin tidak gila. Aku hidup, tapi aku tak bernafas dengan hasratku. Gimana ini...?

Komentar