Langsung ke konten utama

Kedua

Aku penasaran dibuatnya
memberanikan diri dengan alasan yang pasti
hanya mencoba sebenarnya, ingin kejelasan tepatnya
"Apakah ada yang lihat Topik?"
ku amati ketiganya tak terganggu!
kedua mataku dengan cepat layu
"Bagaimana dengan kamu? Lihat Topik?"
Sibuklah dia dengan motornya
tak peduli padaku jua
"Ya ampun sialnya" aku berlalu

"...."
Berbaring penuh pikiran lucu
langit sore terlihat meyakinkan diriku
'Sudah ku bilang kan?'
"Iya, sepertinya memang tak ada harapan!"

'hei, sedang apa di jalan'
Tampak wajah ceria wanita tua,
begitu raksasa ku lihat dia.
"Maaf, aku cuma istirahat saja."
"Sampean lihat Topik?"
'Kan dia lagi cari ramban tadi, bukannya biasanya sama kamu?'
haha... alasanku begitu terlalu

Oh ya... siapa yang sebenarnya duluan?
aku ingat, waktu itu di jalan
berpapasan kita pulang
rame sih orang, tapi ku lihat kamu seorang
Sayang, aku keduluan

Bahkan kamu sudah punya momongan sekarang
bahkan aku tak tau di mana suamimu sekarang
bahkan aku tak tau siapa anakmu sayang
bahkan aku tak tau juga anakmu pria atau wanita
bahkan aku tak tau anganmu itu apa
bahkan, aku tak jelas wajahmu seperti apa

Aku lewat jalan lain
mataku ingin berpuasa terhadapmu
jikalau ada ketentuan, ku ingin?
tanya jawab denganmu.
cuma itu
cuma ingin tau,
apa benar kamu lebih jago dariku?
seperti desas-desusnya?

Seperti biasa
Tidak ada yang boleh mengalahkanku
Aku kurang yakin bahwa namaku ini Ridwan, tapi aku dipanggil dengan nama itu. Aku pria, tapi aku memiliki cita rasa wanita. Aku kurang normal, tapi aku yakin tidak gila. Aku hidup, tapi aku tak bernafas dengan hasratku. Gimana ini...?

Komentar